Antusiasme Drama Korea dalam Perspektif Pendidikan Berbasis Pesantren
DOI:
https://doi.org/10.52166/tasyri.v29i02.338Keywords:
Antusiasme, Drama Korea, Pendidikan, PesantrenAbstract
Gaya hidup seseorang selalu beriringan dengan kebudayaan yang berkembang di masyarakat. Salah satu fenomena gaya hidup yang saat ini sedang popular di masyarakat adalah Drama Korea atau yang populer dengan sebutan drakor. Drakor memiliki daya tarik luar biasa dari waktu ke waktu. Jumlah pengikut tren ala Korea itu semakin bertambah, termasuk di antaranya adalah kalangan santri.
Fenomena drakor menarik untuk ditelaah utamanya terkait kehidupan santri di pondok pesantren dan bagaimana budaya asing itu memposisikan kearifan pesantren. Kajian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggunakan kata-kata sebagai tumpuhan analisisnya. Penelitian deskriptif-kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.
Antusiasme santriwati yang berlebihan terhadap budaya drakor telah menimbulkan perilaku negatif, yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kearifan pesantren. Santriwati sebagai sasaran empuk drakor perlu membentengi diri dengan melakukan filterisasi. Filterisasi yang dimaksud mencakup, etika, norma, tradisi pesantren, dan akhlak yang berbasis pesantren. Filterisasi itu tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri. Kolaborasi antar berbagai pihak; antara lain; lembaga pemerintah, stakeholder pesantren, orang tua, dan santriwati juga perlu digaungkan dan diwujudkan, agar moralitas dan nilai-nilai tradisionalitas pesantren tetap terjaga di tengah kemajuan teknologi dan zaman yang menyertainya.



